Artikel

6/recent/ticker-posts

Dorong Pertumbuhan Industri, Inaplas Minta Pengendalian Impor Produk Petrokimia

Jakarta, gozee.net -- Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) baru-baru ini mengungkapkan kekhawatiran mendalam terkait penurunan signifikan dalam tingkat utilisasi industri petrokimia, yang saat ini mendekati 50%. 

Sekretaris Jenderal Inaplas, Fajar Budiono, memperingatkan bahwa situasi ini berpotensi memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di sektor tersebut. Penurunan utilisasi ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk turunnya harga komoditas petrokimia dan daya beli masyarakat yang masih rendah.

Menanggapi tantangan ini, Direktur SDM & Urusan Korporat PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), Suryandi, mengungkapkan bahwa Chandra Asri Group saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 4,2 juta ton. 

Meski industri petrokimia di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk kondisi pasar global yang tidak stabil, Chandra Asri Group tetap optimis. Suryandi berharap bahwa sektor petrokimia akan terus tumbuh, mengingat perannya yang vital dalam perekonomian nasional dan global. 

"Kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan industri ini dengan menghadapi tantangan serta memanfaatkan peluang yang ada. Kami juga mendorong regulasi yang dapat melindungi pelaku industri secara menyeluruh, baik di sektor hulu maupun hilir," tambahnya.

INAPLAS menyarankan kepada Pemerintah untuk mengendalikan import produk tertentu dan memberlakukan Lartas agar industri olefin, aromatik dan plastik dapat tumbuh dan berkembang dari tekanan banjirnya barang import dan INAPLAS terus mengambil langkah-langkah strategis untuk tetap mempertahankan peningkatan utilisasi yang terus tertekan dalam melayani permintaan domestik di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan.

Posting Komentar

0 Komentar